Thursday, July 28, 2016

Melampiaskan Hobi Memancing di Rawa Pening



Hari ini aku dan seorang rekan dari Ungaran serta dua saudaraku telah membuat janji untuk pergi memancing di Rawa Pening, salah satu tempat wisata di daerah Ambarawa, Semarang. Saya sendiri tinggal di kota kecil bernama Sumowono, sebuah kota kecamatan yang sangat sejuk karena berada tepat di bawah kaki Gunung Ungaran. Persiapan sebenarnya kurang matang, tapi karena udah pada ngumpul, kami pun berangkat juga.
 
Kami berangkat sekitar pukul 09.00 dari rumahku. Dengan mengendarai 2 sepeda motor kami pun ngacir menuju lokasi. Jarak dari Sumowono ke Rawa Pening ada deh sekitar 22 km. Spot-spot penting yang dilalui adalah Bandungan, Ambarawa, trus baru Rawa Pening alias Banyu Biru. Untung pagi ini udara cerah sekali sehingga sampai di sana kami tak membuang-buang waktu.
( Lihat juga : Wisata Alam Umbul Sidomukti )

Ternyata di sana banyak tanaman enceng gondok, sehingga sekitar 50 % rawa tertutup tanaman tersebut. Tapi tanaman tersebut emang sengaja dibudidayakan sih, katanya buat kerajinan macam sendal dan macam-macam anyaman lainnya. Enak, mancingnya gratis, kecuali kalau mau menyewa perahu cuma sekitar 10.000 seharian. Tapi kalau mau gratisan ya terpaksa berdiri seharian di sana karna mancingnya mesti nyemplung ke rawanya hingga agak ke tengah. Huft,,, pegel.

Sejam pertama tak ada ikan makan umpan-umpan kami, setidaknya itu lah yang terlihat. Tapi kemudian strike demi strike datang bertubi-tubi. Ikan-ikan pun menggelepar terkait mata kail kami. Macem-macem ada yang besar dan ada yang kecil, ikan sepat dan mujahir. Dapet deh kalau cuma ¾ kg selama 2,5 jam. Karna jam 12.30 kami mesti pulang coz mau nganter kakak ke bandara.

Perjalanan pulang tidaklah seaman tadi waktu berangkat. Kami dihadang hujan lebat, tapi untunglah bawa mantel sehingga hujan kami terjang saja.....hu basah deh. Sebelum pulang kami mampir di sumowono dulu buat ngiras mie ayam bakso kemudian setelah itu baru pulang dan langsung bersih-bersih untuk shalat zuhur.

Hujan turun lagi. Kakakku sudah siap-siap berangkat, dan lek santoso dengan mobilnya telah terparkir di depan rumah. Terpaksa pakai mobil dan sopir tetangga sebelah karna mobil kebo di rumah sedang tak bisa keluar. Seminggu di rumah tidak kerasa sama sekali, pengennya terus terusan di rumah. Enak di rumah, apalagi kalau ada kakak, jadinya selalu tersedia masakan enak n suka pelancong kesana kemari, hehe. Dua hari setelah kakak ntar giliran aku balik Tangerang buat ubyek cari kerja. Sebenarnya bisa saja naek pesawat, cuma saya pengennya ngirit, ekonomis, apalagi ini lagi masa masa prihatin  saya nyari kerja,..... akhirnya naek Rosalia Indah saja.


Artikel Lainnya :